Sabtu, 23 November 2013

Kemiskinan di Indonesia

KEMISKINAN DI INDONESIA

            Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global.
         Terdapat dua kondisi yang menyebabkan terjadinya kemiskinan, yaitu kemiskinan alami dan kemiskinan buatan. Kemiskinan alami terjadi akibat sumber daya alam yang terbatas, penggunanaan teknologi yang rendah dan bencana alam. Kemiskinan buatan terjadi karena imbas dari para birokrat kurang kompeten dalam penguasaan ekonomi dan berbagai fasilitas yang tersedia sehingga mengakibatkan susahnya untuk keluar dari masalah kemiskinan tersebut.
               Sejak awal kemerdekaan, bangsa Indonesia telah mempunyai perhatian besar terhadap terciptanya masyarakat yang adil dan makmur sebagaimana termuat dalam alinea keempat Undang-Undang Dasar 1945. Program-program pembangunan yang dilaksanakan selama ini juga selalu memberikan perhatian besar terhadap upaya pengentasan kemiskinan karena pada dasarnya pembangunan yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Meskipun demikian, masalah kemiskinan sampai saat ini terus menerus menjadi masalah yang berkepanjangan.
            Kemiskinan pun juga bukan merupakan hal baru bagi perekonomian Indonesia. Tingginya tingkat subsisdi yang telah diberikan oleh pemerintah kepada rakyat merupakan salah satu bantuan dari pemerintah untuk meningkatkan daya beli masyarakat miskin. Dengan adanya subsisdi, harga barang akan semakin murah sehingga orang miskin diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dasar bagi kehidupan diri dan keluarganya.
            Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2010 lalu masyarakat miskin di Indonesia mencapai 13,33 persen atau sebanyak 31,02 juta orang dari jumlah penduduk Indonesia. Di akhir tahun 2010, jumlah kemiskinan tersebut tentunya tidak jauh berbeda. Ini berarti kemiskinan masih merupakan masalah besar bangsa ini. Bayangkan dengan jumlah penduduk miskin sebesar itu, kita mencatatkan diri sebagai Negara yang orang miskinnya lebih banyak dari jumlah penduduk Negara tetangga Malaysia yang berpenduduk 26,79 juta orang di tahun yang sama.
             Masalah kemiskinan di Indonesia erat sekali hubungannya dengan rendahnya Sumber Daya Manusia (SDM), hal ini dibuktikan oleh rendahnya mutu kehidupan masyarakat Indonesia yang meskipun kaya akan Sumber Daya Alam (SDA). Sebagaimana ditunjukan oleh rendahnya Indeks Pembangunan Masyarakat (IPM) Indonesia di tahun 2002 yang masih menempati peringkat lebih rendah dari Malaysia dan Thailand di antara Negara-negara ASEAN.

Indikator-indikator kemiskinan menurut Badan Pusat Statistika adalah sebagai berikut :
-  Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (sandan, pangan dan papan).
-  Tidak adanya akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan, pendidikan, sanitasi, air bersih dan transportasi).
- Tidak adanya jaminan masa depan (karena tidak ada investasi untuk pendidikan dan keluarga).
-  Kerentanan terhadap goncangan yang bersifat individual maupun massa.
-  Rendahnya kualitas sumber daya manusia dan terbatasnya sumber daya alam.
-  Kurangnya apresiasi dalam kegiatan sosial masyarakat.
-  Tidak adanya akses dalam lapangan kerja dan mata pencaharian yang berkesinambungan.
-  Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik maupun mental.
- Ketidakmampuan dan ketidak tergantungan sosial (anak-anak terlantar, wanita korban kekerasan rumah tangga, janda miskin, kelompok marginal dan terpencil).

Upaya Pengentasan Kemiskinan di Indonesia
            Upaya penanggulangan kemiskinan Indonesia telah dilakukan dan menempatkan penanggulangan kemiskinan sebagai prioritas utama kebijakan pembangunan nasional. Kebijakan kemiskinan merupakan prioritas Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2004-2009 dan dijabarkan lebih rinci dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) setiap tahun serta digunakan sebagai acuan bagi kementrian, lembaga dan pemerintah daerah dalam pelaksanaan pembangunan tahunan.
            Sebagai wujud gerakan bersama dalam mengatasi kemiskinan dan mencapai Tujuan pembangunan Milenium, Strategi Nasional Pembangunan Kemiskinan (SPNK) telah disusun melalui proses partisipatif dengan melibatkan seluruh stakeholders pembangunan di Indonesia. Selain itu, sekitar 60 % pemerintah kabupaten/ kota telah membentuk Komite penanggulangan Kemiskinan Daerah (KPKD) dan menyusun Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD) sebagai dasar arus utama penanggulangan kemiskinan di daerah dan mendorong gerakan sosial dalam mengatasi kemiskinan.
Adapun langkah jangka pendek yang diprioritaskan antara lain sebagai berikut:
a) Mengurangi kesenjangan antar daerah dengan;
     (i) penyediaan sarana-sarana irigasi, air bersih dan sanitasi dasar terutama daerah-daerah langka sumber air bersih.
     (ii) pembangunan jalan, jembatan, dan dermaga daerah-daerah tertinggal.
     (iii) redistribusi sumber dana kepada daerah-daerah yang memiliki pendapatan rendah dengan instrumen Dana Alokasi Khusus (DAK) .
b) Perluasan kesempatan kerja dan berusaha dilakukan melalui bantuan dana stimulan untuk modal usaha, pelatihan keterampilan kerja dan meningkatkan investasi dan revitalisasi industri.
c) Khusus untuk pemenuhan sarana hak dasar penduduk miskin diberikan pelayanan antara lain
     (i) pendidikan gratis sebagai penuntasan program belajar 9 tahun termasuk tunjangan bagi murid yang kurang mampu
     (ii) jaminan pemeliharaan kesehatan gratis bagi penduduk miskin di puskesmas dan rumah sakit kelas tiga.

Kesimpulan
            Permasalahan kemiskinan merupakan permasalahan yang kompleks dan bersifat multidimensional. Oleh karena itu, upaya pengentasan kemiskinan harus dilakukan secara komprehensif, mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat, dan dilaksanakan secara terpadu. Kemiskinan harus menjadi sebuah tujuan utama dari penyelesaian masalah-masalah yang dihadapi oleh negara Indonesia, karena aspek dasar yang dapat dijadikan acuan keberhassilan pembangunan ekonomi adalah teratasinya masalah kemiskinan. Pemerintah indonesia harus terus memberdayakan dan membina masyarakat miskin untuk dapat mengelola sumber-sumber Ekonomi yang dapat meningkatkan pendapatan dan taraf hidup masyarakat.

           

Refferensi :