Rabu, 22 Januari 2014

Siapa Saya?

Siapa Saya ?
            Dalam tulisan kali ini saya akan bercerita mengenai siapa diri saya, mulai dari perjalanan hidup saya sejak saya lahir hingga saat ini.
            Nama saya Eka Selvy Indriany, biasa dipanggil Eka atau Selvy, banyak teman-teman saya yang memanggil saya dengan Eka dan tidak sedikit pula teman-teman saya yang memanggil saya dengan Selvy. Mengapa itu semua bisa terjadi? karena sejak saya lahir orang tua saya sudah menetapkan nama panggilan saya yaitu Selvy, namun sejak saya menginjak bangku pendidikan di Sekolah Dasar(SD) banyak teman-teman bahkan guru-guru saya yang memanggil saya dengan awalan nama saya yaitu Eka, sejak saat itulah saya mempunyai dua nama panggilan yaitu Eka dan Selvy, sehingga teman-teman di lingkungan rumah saya memanggil saya dengan Selvy, sedangkan teman-teman di sekolah saya memanggil saya dengan Eka dan panggilan Eka itu sudah melekat di diri saya hingga saya besar sampai saat ini.
            Saya seorang anak perempuan yang saat ini sudah menjadi seorang anak perempuan dewasa. Mengapa saya menyebut diri saya dewasa? karena saya menganggap diri saya ini bukan anak kecil lagi, melainkan seorang perempuan dewasa yang sudah menginjak umur 20an. Saya lahir di Jakarta tepat pada tanggal 14 April 1993, saya dilahirkan di tengah-tengah keluarga sederhana. Saya anak pertama yang lahir di keluarga orang tua saya, selama enam tahun sejak saya lahir saya merasakan betapa indahnya menjadi anak tunggal dikeluarga saya, namun setelah enam tahun berlalu saya bukan lagi menjadi seorang anak tunggal di keluarga saya, karena saya mempunyai saudara kandung di tahun 1999 dia seorang anak perempuan juga dan tepat pada saat itu saya berubah menjadi seorang kakak yang mempunyai adik. Sehingga bisa dikatakan sekarang saya merupakan anak pertama dari dua bersaudara.
            Saya mengenal dunia pendidikan sejak saya berumur kurang lebih empat tahun, karena pada saat itu saya dibawa oleh orang tua saya untuk bergabung dan mengikuti TK Balita pada saat itu. Mungkin bukan saat berumur empat tahun saja saya mengenal pendidikan, karena pendidikan itu sudah diberikan oleh setiap anak sejak dalam kandungan seorang ibu, iya, pendidikan mulai dari pesan-pesan yang diucapkan oleh seorang ibu saat mengandung kepada sang bayi dalam kandungannya itu juga merupakan pendidikan bukan? dan sejak dilahirkan sampai saatnya ia mengenyam pendidikan diluar keluarga, seorang anak pun juga sudah menerima pendidikan dari keluarganya.
            Lanjut lagi dengan perjalanan kehidupan saya, setelah saya berhasil mengenyam pendidikan di TK Balita kemudian orang tua saya membawa saya menuju TK yang sesungguhnya, yaitu TK nol besar (sebutan TK setelah TK nol kecil yaitu TK balita), saya tumbuh menjadi seorang anak yang cukup pintar saat itu karena dalam segala perlombaan saya sempat menjadi juara dan membawa sejumlah piala untuk dibawa pulang sebagai hadiah yang berharga menurut saya pada saat itu. Pada saat itu saya sempat bergabung juga di sebuah sanggar tari dan sempat mengikuti sebuah pentas untuk melakukan ujian dalam sanggar tari tersebut, saya diajarkan beberapa macam tarian dan senangnya saya bisa melakukan itu dengan baik, tapi saat ini saya sudah lupa semua gerakan tarinya, yang saya ingat hanya beberapa lagu iringannya saja. Tidak hanya sanggar tari yang saya ikuti pada saat itu, saya juga mengikuti sebuah lembaga pendidikan untuk belajar memahami agama yaitu mengaji.
            Dalam keluarga saya, saya mempunyai seorang ibu yang sangat sabar dalam mendidik saya sejak kecil hingga saya besar, dan saya juga mempunyai seorang ayah yang cukup tegas dalam mendidik saya, ketegasan yang diberikannya kepada saya membuat saya disiplin dalam segala hal dan kedisiplinan itu yang selalu saya terapkan hingga saya beranjak dewasa hingga saat ini. Tidak ada pendidikan dari orang tua yang merugikan karena semua pendidikan yang dibekalkan untuk kita semua dari orang tua kita itulah untuk menjadikan kita seorang anak yang terbaik nantinya.
            Selanjutnya saya meneruskan pendidikan yaitu ke Sekolah Dasar di jakarta, selama enam tahun saya dibimbing oleh guru-guru terbaik di sana. Dan pada saat itu kegiatan saya tidak hanya diisi dengan sekolah saja karena orang tua saya membawa saya untuk meneruskan sanggar tari namun berbeda tempat dari yang sebelumnya, sanggar tari yang saya ikuti pada saat itu merupakan sanggar tari adat Jawa Timur, orang tua saya memilihnya karena mereka berasal dari daerah yang sama yaitu Jawa Timur, namun kegiatan saya dalam tari itu pun tidak berlangsung lama, hanya selama kurang lebih satu sampai dua tahun karena saya pada saat itu merupakan anak yang penakut dan cengeng sehingga orang tua saya memutuskan untuk menghentikannya.  
            Setelah saya menyelesaikan Sekolah Dasar saya melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama di Jakarta. Di sana saya mulai mengenal suatu pembelajaran mengenai pembukuan yaitu “Jasa Niaga” ketertarikan saya mengenai pembelajaran tersebut membawa saya untuk meneruskan sekolah ke Sekolah Menengah Kejuruan di Jakarta yang pastinya saya memilih jurusan “Akuntansi”. Tiga tahun saya mengenyam pendidikan mengenai dasar-dasar akuntansi di sekolah tersebut, pengetahuan saya pun semakin bertambah tentang akuntansi tersebut. Kemudian setelah saya menyelesaikan sekolah saya, orang tua saya pun menyarankan saya untuk meneruskan pendidikan saya ke perguruan tinggi, akhirnya saya memenuhi semua saran yang diberikan orang tua saya pada saat itu.
            Saya masuk dan bergabung untuk melanjutkan pendidikan saya di Universitas Gunadarma, di sini saya memilih untuk bergabung di Fakultas Ekonomi tentunya dalam jurusan Akuntansi, saya berharap saya bisa menjadi seseorang yang berguna nantinya untuk Bangsa dan Negara, serta saya berharap untuk bisa membahagiakan kedua orang tua saya, mengingat karena merekalah yang sudah merawat, membimbing serta melindungi saya sejak kecil hingga saya dewasa seperti ini.

            Cita-cita serta tujuan hidup yang membuat saya untuk terus berusaha menjalani semuanya dan berusaha untuk terus belajar, belajar dan belajar. Perjalanan hidup saya serta perjalanan pendidikan saya tidak putus sampai di sini, karena saya akan tetap melanjutkannya hingga saya bisa menjadi seseorang yang terbaik dalam hidup saya, serta meraih cita-cita dan tujuan saya. Semangat, Berusaha, Belajar, dan Berdoa, karena kesuksesan akan datang untuk kita semua. J Terima Kasih. J