Jumat, 27 April 2012

Tugas 6


Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Investasi Dalam Perekonomian Suatu Negara

            Sebelum saya menjelaskan tentang faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi investasi dalam perekonomian suatu negara, terlebih dahulu saya akan menjelaskan apa yang dimaksud dengan investasi. Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian (dan produksi) dari modal barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang (barang produksi).  Investasi adalah suatu fungsi pendapatan dan tingkat bunga, suatu pertambahan pada pendapatan akan mendorong investasi yang lebih besar, dimana tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan minat untuk investasi sebagaimana hal tersebut akan lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang. Walaupun jika suatu perusahaan lain memilih untuk menggunakan dananya sendiri untuk investasi, tingkat bunga menunjukkan suatu biaya kesempatan dari investasi dana tersebut daripada meminjamkan untuk mendapatkan bunga.
            Investasi merupakan salah satu hal yang penting untuk sebuah perekonomian, karena investasi dapat mendorong pertambahan pendapatan nasional (pertumbuhan ekonomi) dalam suatu negara, selain itu juga investasi dapat mendorong penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat di suatu negara, serta investasi juga dapat dipakai sebagai alat untuk pemerataan baik untuk pemerataan antar daerah maupun antar sektor dan antar perorangan.
            Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi investasi tersebut, yaitu :

Ø  Pendapatan nasional per kapita untuk tingkat negara (nasional) dan PDRB per kapita untuk tingkat propinsi dan Kabupaten atau Kota
Pendapatan nasional per kapita dan PDRB per kapita merupakan cermin dari daya beli masyarakat atau pasar. Makin tinggi daya beli masyarakat suatu negara atau daerah (yang dicerminkan oleh pendapatan nasional per kapita atau PDRB per kapita) maka akan makin menarik negara atau daerah tersebut untuk berinvestasi.
Ø  Suku Bunga
Suku bunga merupakan faktor yang sangat penting dalam menarik investasi karena sebagian besar investasi biasanya dibiayai dari pinjaman bank. Jika suku bunga pinjaman turun maka akan mendorong investor untuk meminjam modal dan dengan pinjaman modal tersebut maka ia akan melakukan investasi. Tingkat suku bunga mempunyai pengaruh yang signifikan pada dorongan untuk berinvestasi. Pada kegiatan produksi, pengolahan barang-barang modal atau bahan baku produksi memerlukan modal (input) lain untuk menghasilkan output
Ø  Pengaruh Tingkat Inflasi
Tingkat inflasi berpengaruh negatif pada tingkat investasi hal ini disebabkan karena tingkat inflasi yang tinggi akan meningkatkan resiko proyek-proyek investasi dan dalam jangka panjang inflasi yang tinggi dapat mengurangi rata-rata masa jatuh pinjam modal serta menimbulkan distrosi informasi tentang harga-harga relatif. Disamping itu menurut Greene dan Pillanueva (1991), tingkat inflasi yang tinggi sering dinyatakan sebagai ukuran ketidakstabilan roda ekonomi makro dan suatu ketidakmampuan pemerintah dalam mengendalikan kebijakan ekonomi makro.

Ø  Pengaruh Nilai Tukar
Secara teoritis dampak perubahan tingkat / nilai tukar dengan investasi bersifat uncertainty (tidak pasti). Shikawa (1994), mengatakan pengaruh tingkat kurs yang berubah pada investasi dapat langsung lewat beberapa saluran, perubahan kurs tersebut akan berpengaruh pada dua saluran, sisi permintaan dan sisi penawaran domestik. Dalam jangka pendek, penurunan tingkat nilai tukar akan mengurangi investasi melalui pengaruh negatifnya pada absorbsi domestik atau yang dikenal dengan expenditure reducing effect. Karena penurunan tingkat kurs ini akan menyebabkan nilai riil aset masyarakat yang disebabkan kenaikan tingkat harga-harga secara umum dan selanjutnya akan menurunkan permintaan domestik masyarakat.

Ø  Kualitas sumberdaya manusia
Manusia yang berkualitas akhir-akhir ini merupakan daya tarik investasi yang cukup penting. Sebabnya adalah tekhnologi yang dipakai oleh para pengusaha makin lama makin modern. Tekhnologi modern tersebut menuntut ketrampilan lebih dari tenaga kerja.
Ø  Peraturan dan undang-undang ketenagakerjaan
Peraturan undang-undang ketenagakerjaan ini antara lain menyangkut peraturan tentang pemutusan hubungan kerja (PHK), Upah Minimum, kontrak kerja dan lain-lain.
Ø  Birokrasi perijinan
Birokrasi perijinan merupakan faktor yang sangat penting dalam mempengaruhi investasi karena birokrasi yang panjang memperbesar biaya bagi investor. Birokrasi yang panjang akan memperbesar biaya bagi pengusaha karena akan memperpanjang waktu berurusan dengan aparat. Padahal bagi pengusaha, waktu adalah uang. Kemungkinan yang lain, birokrasi yang panjang membuka peluang oknum aparat pemerintah untuk menarik suap dari para pengusaha dalam rangka memperpendek birokrasi tersebut.
Ø  Stabilitas politik dan keamanan
Stabilitas politik dan keamanan penting bagi investor karena akan menjamin kelangsungan investasinya untuk jangka panjang.

Ø  Faktor-faktor sosial budaya
Contoh faktor sosial budaya ini misalnya selera masyarakat terhadap makanan. Orang Jawa pedalaman misalnya lebih senang masakan yang manis rasanya, sementara masyarakat Jawa pesisiran lebih senang masakan yang asin rasanya.
Ø  Kondisi sarana dan prasarana
Prasarana dan sarana pendukung tersebut meliputi sarana dan prasarana transportasi, komunikasi, utilitas, pembuangan limbah dan lain-lain.
Faktor-Faktor Penentu Pertumbuhan & Perubahan Struktur Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi merupakan proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan untuk menuju ke keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi juga dapat diartikan sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional.
Perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan apabila jumlah balas jasa riil terhadap penggunaan faktor-faktor produksi pada tahun tertentu lebih besar daripada tahun sebelumnya.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi, yaitu :

Ø  Faktor Sumber Daya Manusia
Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh Sumber Daya Manusia (SDM). Sumber daya manusia ini merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan, karena cepat lambatnya suatu proses pembangunan itu semua tergantung kepada sejauh mana sumber daya manusianya melaksanakan proses pembangunan tersebut, selaku subjek pembangunan yang memiliki kompetensi yang memadai.

Ø  Faktor Sumber Daya Alam
Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam (SDA) dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun demikian, sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampaun sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia.

Ø  Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi waktu, kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan. Begitupun dengan serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan ekonomi.

Ø  Faktor Budaya
Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya.
Ø  Sumber Daya Modal
Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber Daya Modal ini juga termasuk kedalam Sumber daya ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas serta mambantu kelancaran aktivitas perekonomian.



Terimakasih saya ucapkan untuk bapak/ibu pengarang buku dan pemilik  blog ataupun  web   yang telah saya kutip kata-katanya untuk membuat portofolio ini.


Sumber       :

Jumat, 20 April 2012

Tugas 5


Upaya Pemerintah Mengatasi Masalah Kemiskinan

            Salah satu masalah yang cukup tinggi untuk suatu negara adalah masalah kemiskinan, kemiskinan itu sendiri adalah  keadaan dimana terjadinya ketidakmampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti sandang, pangan dan papan untuk membantu melangsungkan kehidupannya, begitupun dengan pendidikan serta kesehatannya. Kemiskinan juga dapat disebabkan oleh kelangkaan dari alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan.
            Masalah kemiskinan juga merupakan salah satu hal yang menjadi penghambat dalam pembangunan sebuah negara, salah satunya adalah negara Indonesia. Angka kemiskinan pada negara kita ini masih menunjukan presentase yang cukup tinggi dalam masyarakat. Pemerintah mempunyai peran penting dalam mengatasi masalah ini, namun dalam kenyataannya program-program yang dijalankan oleh pemerintah masih belum mampu menyentuh pokok yang menimbulkan masalah ini. Meskipun oleh lembaga statistik negara, selalu dinyatakan bahwa setiap tahun angka kemiskinan cenderung menurun.

Adapun faktor-faktor penyebab kemiskinan di Indonesia
1. Tingkat pendidikan yang rendah
2. Produktivitas tenaga kerja rendah
3. tingkat upah yang rencah
4. distribusi pendapatan yang timpang
5. kesempatan kerja yang kurang
6. kualitas sumberdaya alam masih rendah
7. penggunaan teknologi masih kurang
8. etos kerja dan motivasi pekerja yang rendah
9. kultur/budaya (tradisi)
10. politik yang belum stabil

Kesemua faktor tersebut di atas saling mempengaruhi, dan sulit untuk memastikan penyebab kemiskinan yang paling utama atau faktor mana yang berpengaruh langsung maupun tidak langsung.

Ada beberapa progam pemerintah yang sudah dijalankan dan dimaksudkan sebagai solusi untuk mengatasi masalah ini, seperti program Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang merupakan kompensasi yang diberika usai penghapusan subsidi minyak tanah dan program konversi bahan bakar gas. Selai itu ada pula pelaksanaan bantuan dibidang kesehatan yaitu Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). Namun kedua hal tersebut masih tidak memilik dampak yang signifikan terhadap pengurangan angka kemiskinan.

Cara pemerintah dalam mengatasi masalah kemiskinan

a.   Menciptakan lapangan pekerjaan yang mampu menyerap banyak tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi pengangguran. Karena pengangguran merupakan faktor utama penyebab kemiskinan di Indonesia
b.    Memberikan subsidi pada kebutuhan pokok manusia ,sehingga setiap masyarakat bisa menikmati makanan yang berkualitas . Hal ini akan berdampak akan meningkatnya angka kesehatan masyarakat.
c.    Memberantas korupsi, sebab korupsi adalah salah satu penyebab layanan masyarakat yang tidak berjalan sebagaimana mestinya. Hal inilah yang menyebabkan masyarakat tidak dapat menikmati hak yang sebagai warga negara Indonesia
d.      Menggalakkan program zakat, di Indonesia mayoritas penduduknya adalah agama islam. Dan didalam ajaran islam zakat diperkenalkan sebagai media untuk menumbuhkan pemerataan kesejahteraan diantara masyarakat dan untuk mengurangi kesenjangan sosial diantara orang kaya dan miskin. Potensi zakat di Indonesia diperkirakan mencapai angka 1 triliun setiap tahunnya. Dan jika dapat dikelola dengan baik akan menjadi potensi besar untuk menciptakan kesejahteraan di masyarakat.
e.   Mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan pro rakyat miskin dengan memberikan perhatian khusus pada usaha-usaha yang melibatkan orang-orang miskin dan orang-orang dengan kondisi khusus serta usaha-usaha yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan.
f.    Meningkatkan kualitas serta memperluas kebijakan alternative/keberpihakan untuk penanggulangan kemiskinan melalui 4 klaster penanggulangan kemiskinan.
g.   Meningkatkan efektivitas pelaksanaan penurunan kemiskinan di daerah termasuk percepatan pembangunan daerah terpencil dan perdesaaan; dan
h.      Menata dan meningkatkan kualitas pelaksanaan lembaga jaminan sosial.
i.       Peningkatan dan penyempurnaan kualitas kebijakan perlindungan sosial berbasis keluarga
j.       Penyempurnaan dan peningkatan efektifitas pelaksanaan PNPM Mandiri.
k.      Peningkatan akses usaha mikro dan kecil pada sumberdaya produktif.
l.       Peningkatan dan perluasan program-program pro rakyat.
m.     Peningaktan sinkronisasi dan efektivitas koordinasi penanggulangan kemiskinan serta harmonisasi antar pelaku.
n.     Bantuan kemiskinan, atau membantu secara langsung kepada orang miskin. Ini telah menjadi bagian pendekatan dari masyarakat Eropa sejak zaman pertengahan.
o.      Bantuan terhadap keadaan individu. Banyak macam kebijakan yang dijalankan untuk mengubah situasi orang miskin berdasarkan perorangan, termasuk hukuman, pendidikan, kerja sosial, pencarian kerja, dan lain-lain.
p.    Persiapan bagi yang lemah. Daripada memberikan bantuan secara langsung kepada orang miskin, banyak negara sejahtera menyediakan bantuan untuk orang yang dikategorikan sebagai orang yang lebih mungkin miskin, seperti orang tua atau orang dengan ketidakmampuan, atau keadaan yang membuat orang miskin, seperti kebutuhan akan perawatan kesehatan.


Terimakasih saya ucapkan untuk bapak/ibu pengarang buku dan pemilik  blog ataupun  web   yang telah saya kutip kata-katanya untuk membuat portofolio ini.

Sumber :

Jumat, 13 April 2012

Tugas 4


Pembiayaan Sektor Mikro dan Pembiayaan Corporate

            Di sini saya akan mengemukakan pendapat saya mengenai Pembiayaan Sektor Mikro dan Pembiayaan Corporate. Sebelumnya saya akan menjelaskan terlebih dahulu pengertian dari pembiayaan atau yang sering di sebut dengan financing, pembiayaan (financing) merupakan pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak ke pihak lain dengan maksud untuk mendukung investasi yang telah direncanakan oleh salah satu pihak yang bersangkutan. Pembiayaan sangat erat kaitannya dengan aktivitas bisnis.

               Pembiayaan Sektor Mikro merupakan pendanaan keuangan yang digarap untuk diberikan kepada pelaku bisnis dalam frekuensi menengah hingga bawah, tentunya disini dapat diadakan pembiayaan sektor mikro disebabkan bisnis di sektor mikro tersebut cukup potensial untuk digarap. Adapun tujuan dari pembiayaan sektor mikro itu sendiri diantanranya :
-     Upaya memaksimalkan laba, artinya pembiayaan sektor mikro ini memberikan bantuan dana untuk mereka yang tengah menjalankan usaha dan memerlukan dukungan untuk mencapai tujuan utamanya yaitu memaksimalkan laba.
-          Upaya meminimalkan risiko, artinya peran pembiayaan sektor mikro disini sangat dibutuhkan oleh para pengusaha karena, untuk meminimalkan risiko yang timbul akibat adanya kekurangan modal usaha dalam menjalankan usahanya untuk mencapai laba maksimal.
-        Pendayagunaan sumber ekonomi, artinya sumber daya ekonomi dapat dikembangkan dengan melakukan mixing antara sumber daya alam, sumber daya manusia serta sumber daya modal. Jika dalam suatu usaha sudah tersedia sumber daya alam dan sumber daya manusia, tetapi sumber daya modalnya tidak ada, maka kemungkinan besar usaha tersebut tidak dapat menjalankan aktivitasnya lagi. Oleh karena itu peran pembiayaan sektor mikro disini dapat meningkatakan daya guna sumber-sumber daya ekonomi.
-        Penyaluran kelebihan dana, artinya dalam kehidupan masyarakat ini ada pihak yang memiliki kelebihan sementara ada pihak yang kekurangan. Dalam kaitannya dengan masalah dana, maka mekanisme pembiayaan dapat menjadi jembatan dalam penyeimbangan dengan menyalurkan kelebihan dana dari pihak yang kelebihan (surplus) kepada pihak yang kekurangan (minus) dana.

Pembiayaan Corporate merupakan badan usaha di luar bank yang melakukan kegiatan usahanya dari bantuan lembaga pembiayaan. Di Indonesia, pembiayaan corporate pada umunya menggabungkan ketiga bidang usaha yaitu : sewa guna usaha (Leasing), ajak piutang (Factoring), kartu kredit (Credit Card) dan Pembiayaan konsumen (Consumer Finance), untuk menjadi satu perusahaan. Pembiayaan Corporate mempunyai tujuan yaitu mendapatkan keuntungan & memaksimumkan kekayaan pemilik.

Yang telah menguntungkan dari kedua pembiayaan tersebut
            Menurut pendapat saya dari kedua pembiayaan tersebut yaitu: pembiayaan sektor mikro dan pembiayaan corporate, yang telah menguntungkan adalah pembiayaan sektor mikro karena pembiayaan ini memiliki banyak keuntunganya bila diterapkan pada sebuah usaha, seperti :
-          Membantu masyarakat yang berpenghasilan rendah dengan plafon yang sangat fleksibel, agar mereka tetap dapat menjalankan usahanya guna mencapai tujuan yaitu memaksimalkan laba usaha mereka.
-          Bentuk agunan atau jaminan yang diterapkan yaitu secara fleksibel, serta melayani jaminan non-tradisional.
-     Memberikan serta memberlakukan reward and punishment dengan tujuan untuk menciptakan dampak psikologis bagi mereka, sehingga mereka terpengaruh dan akan bersikap taat,disiplin, serta patuh dalam pembayaran angsuran.
Keuntungan tersebut dilihat dari kondisi nyata karena sebagian besar masyarakat Indonesia adalah pelaku usaha mikro. Berbeda dengan pembiayaan corporate yang memiliki banyak risiko.

Tantangan dari kedua pembiayaan tersebut
Tantangan bagi Pembiayaan Sektor Mikro :
-          Adaya pembiayaan macet karena disebabkan oleh faktor non ekonomi seperti musibah yang melanda suatu usaha seperti kebakaran atau musibah lainnya.
-       Arus kas (cash flow) tarhadap pengembalian pinjaman tidak sesuai dengan perjanjian, disini penyebabnya adalah adanya pelunasan hutang lebih awal dari perjanjian (prepayment) atau mereka yang dibiayai (konsumen) gagal bayar atau yang disebut default.

Tantangan bagi Pembiayaan Corporate:
-          Pembentukannya membutuhkan biaya yang cukup tinggi
-          Kepemilikannya yang dapat berpindah tangan secara mudah


Terimakasih saya ucapkan untuk bapak/ibu pengarang buku dan pemilik  blog ataupun  web   yang telah saya kutip kata-katanya untuk membuat portofolio ini.



Sumber :