Selasa, 27 Maret 2012

Tugas 3

ABSTRAK

Latar belakang masalah
Kegiatan ekspor impor sangat penting untuk setiap Negara. Setiap Negara memiliki komoditasya masing-masing namun tidak semua komoditas dimiliki oleh masing-masing Negara. Untuk itu, setiap Negara melakukan ekspor impor untuk melengkapi komoditasnya masing-masing.
Pembahasan
Ekspor memiliki pengertian sebagai proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain yang dilakukan secara legal, yakni dengan melakukan pengeluaran barang yang berasal dari dalam negeri untuk dikirim ke negara lain. Sedangkan impor adalah
proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain yang dilakukan secara legal, yaitu dengan cara memasukkan barang dari negara lain ke dalam negeri.
Tujuan Ekspor dan Impor Indonesia memiliki tujuan tersendiri yaitu sebagai berikut :
· Memperluas Pasar bagi Produk Indonesia
· Menambah Devisa Negara
· Memperluas Lapangan Kerja
· Memanfaatkan peluang pasar Eksportis
· Terjadi Alih Teknologi
· Terciptanya Harga yang Stabil
· Mengenal Mata Uang Berbagai Negara

Kegiatan ekspor terbagi menjadi 2, yaitu:

Ø Ekspor langsung

Ekspor langsung adalah cara menjual barang atau jasa melalui perantara/ eksportir yang bertempat di negara lain atau negara tujuan ekspor. Penjualan dilakukan melalui distributor dan perwakilan penjualan perusahaan. Keuntungannya, produksi terpusat di negara asal dan kontrol terhadap distribusi lebih baik. Kelemahannya, biaya transportasi lebih tinggi untuk produk dalam skala besar dan adanya hambatan perdagangan serta proteksionisme.

Ø Ekspor tidak langsung

Ekspor tidak langsung adalah teknik dimana barang dijual melalui perantara/eksportir negara asal kemudian dijual oleh perantara tersebut. Melalui, perusahaan manajemen ekspor ( export management companies ) dan perusahaan pengekspor ( export trading companies ). Kelebihannya, sumber daya produksi terkonsentrasi dan tidak perlu menangani ekspor secara langsung. Kelemahannya, kontrol terhadap distribusi kurang dan pengetahuan terhadap operasi di negara lain kurang.
Penerapan Teori
Pengutamaan Ekspor bagi Indonesia sudah digalakkan sejak tahun 1983. Sejak saat itu,ekspor menjadi perhatian dalam memacu pertumbuhan ekonomi seiring dengan berubahnya strategi industrialisasi-dari penekanan pada industri substitusi impor ke industri promosi ekspor. Bank Indonesia memperkirakan kegiatan ekspor impor tahun 2012 akan menurun karena memburuknya ekonomi global. Peneliti Ekonomi Madya Senior Direktorat Riset dan kebijakan Moneter Bank Indonesia, Harmanta mengatakan penurunan ekspor dan impor akan terjadi karena menurunnya volume permintaan dan harga. Penurunan impor disebabkan karena menurunnya permintaan dalam negeri.
Nilai ekspor diharapkan lebih tinggi dibandingkan dari nilai impor, namun disayangkan pada saat ini impor Indonesia lebih besar dibandingkan ekspor. Diharapkan pemerintah Indonesia dapat lebih serius dalam menangani masalah ini. Untuk Indonesia sendiri yang merupakan Negara yang banyak terdapat sumber daya alam harusnya dapat lebih mudah untuk memperoleh segala sesuatu yang dibutuhkan, Namun dalam pengelolaan sumber daya itu sendiri pemerintah Indonesia tidak mampu menjalankan dengan baik. Faktanya saat ini Indonesia membutuhkan barang-barang yang harus di ekspor dari luar negeri dalam menjalankan kegiatan perekonomian.
Dari uraian yang dipaparkan diatas bahwa ekspor dan impor di Indonesia belum mencapai pada perkiraan dan belum bisa membantu meningkatkan pertumbuhan perekonomian di Indonesia seperti salah satu manfaat ekspor dan impor seharusnya. Hal ini dikarenakan perkiraan semakin menurunnya kegiatan ekspor dan impor di Indonesia disebabkan oleh memburuknya ekonomi global dan lebih tingginya nilai impor dibandingkan nilai ekspor.

Terimakasih saya ucapkan kepada bapak/ibu pengarang buku dan pemilik blog ataupun  web,  serta penulis dan sumber yang telah saya kutip kata-katanya dan ilmunya untuk membuat portofolio ini, mohon maaf apabila masih banyak kekurangan pada tulisan saya, dan juga mohon maaf apabila saya menyertakan pendapat saya dalam tulisan ini.
 
PERPUSTAKAAN 


Kelas: 1EB27
Nama Kelompok :
Agustin Tri Astuti 28211463
Amanda Astari Kirana 28211467
Eka Selvy Indriany 28211500
Nindya Khairani 28211562
Putri Hendrawati 28211439

Jumat, 09 Maret 2012

Perekonomian Indonesia



PEREKONOMIAN INDONESIA

Sistem perekonomian itu sendiri mempunyai arti sebagai berikut, sistem perekonomian merupakan sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan alokasinya.
Sistem perekonomian Indonesia yang diterapkan pada saat ini adalah sistem ekonomi berdasarkan Pancasila yang di dalamnya terkandung demokrasi ekonomi, maka dikenal juga dengan Sistem Demokrasi Ekonomi, dengan menjalankan ciri-ciri positif dan menghindarkan ciri-ciri negatif yang ada pada demokrasi ekonomi tersebut. Demokrasi Ekonomi berarti bahwa kegiatan ekonomi dilakukan dari, oleh, dan untuk rakyat di bawah pengawasan pemerintah hasil pemilihan rakyat. Dalam pembangunan ekonomi masyarakat berperan aktif, sementara pemerintah berkewajiban memberikan arahan dan bimbingan serta menciptakan iklim yang sehat guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Adapun dampak positif dari demokrasi ekonomi adalah potensi, inisiatif, serta daya kreasi setiap warga negara dikembangkan dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum. Negara sangat mengakui setiap upaya dan usaha warga negaranya dalam membangun perekonomian.
Adapun dampak negatif yang harus dihindari dalam sistem perekonomian kita saat ini, karena bersifat kontradiktif dengan nilai-nilai dan kepribadian bangsa Indonesia yaitu sebagai berikut :
Yang pertama yaitu mengenai sistem ”Free Fight Liberalism”, yang menumbuhkan eksploitasi manusia dan bangsa lain; selanjutnya sistem “Etatisme”, yaitu negara sangat dominan serta mematikan potensi dan daya kreasi unit-unit ekonomi yang berada di luar sektor negara; dan yang terakhir yaitu adanya pemusatan kekuatan ekonomi pada suatu kelompok dalam bentuk monopoli yang merugikan masyarakat.

Secara normatif landasan idiil sistem ekonomi Indonesia adalah Pancasila dan pasal 33 Ayat 1, 2, 3, dan 4 UUD 1945 hasil Amendemen, seperti yang dicita-citakan oleh para pendiri dan pahlawan bangsa Indonesia.
Indonesia sendiri memiliki ekonomi berbasis-pasar di mana pemerintah memainkan peranan penting. Pemerintah memiliki lebih dari 164 BUMN dan menetapkan harga beberapa barang pokok, termasuk bahan bakar, beras, dan listrik. Setelah krisis finansial Asia yang dimulai pada pertengahan 1997, pemerintah menjaga banyak porsi dari aset sektor swasta melalui pengambilalihan pinjaman bank tak berjalan dan asset perusahaan melalui proses penstrukturan hutang.
Bagaimana kondisi sistem perekonomian Indonesia pada saat ini?
Pemerintah pada saat ini sedang merevisi pertumbuhan ekonomi pada tahun 2012 dari target awal sebesar 6,7 persen menjadi 6,5 persen, namun tetap optimistis karena sektor pendorong pertumbuhan ekonomi yang terdiri dari investasi dan konsumsi rumah tangga menunjukkan kinerja yang baik sampai saat ini. Pemerintah pun pada saat ini juga sedang mewaspadai risiko fiskal dalam RAPBN perubahan 2012, meskipun seperti itu pemerintah akan tetap optimis untuk dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 6,5 persen. Pertumbuhan ekonomi antara lain memengaruhi penerimaan pajak, penerimaan pajak penghasilan, dan pajak pertambahan nilai. Pada sisi belanja negara, pertumbuhan ekonomi memengaruhi nilai dana perimbangan dalam anggaran transfer daerah, sebagai akibat perubahan penerimaan pajak.
Dilihat dari sektor lain, perkembangan pada lima tahun terakhir ini  posisi neraca pembayaran Indonesia tercatat mengalami defisit pada tahun 2008 dan tahun 2011 akibat dari pegaruh krisis global. Meski demikian, posisi neraca pembayaran di pengujung tahun lalu tidak seburuk kondisi pada akhir tahun 2008. Neraca pembayaran sendiri menjadi salah satu indikator penting untuk melihat akivitas perdagangan internasional suatu negara. Oleh karenanya neraca pembayaran merupakan catatan atas transaksi internasional, maka dampak perubahan ekonomi di luar negeri yang mempengaruhi perdagangan akan tercermin pula di neraca pembayaran di Indonesia. Neraca pembayaran di Indonesia pada triwulan III-2008 tercatat devisit 89 juta dollar AS dan meningkat tajam pada triwulan IV yang berubah menjadi 4,2 miliar dollar AS. Kondisi itu menyebabkan defisit neraca pembayaran pada tahun 2008 sendiri mencapai 1,9 miliar dollar AS.
Selanjutnya dilihat dari sektor pasar modal
Pasar modal di Indonesia diharapkan menjadi magnet investasi global, kegiatan pasar modal itu sendiri pada tahun 2012 diprediksikan akan semakin prospektif. Dilihat dalam catatan selama sepuluh tahun terakhir pun pasar modal Indonesia menunjukan trend positif. Trend positif di Bursa Efek Indonesia, juga meliputi kondisi demografi, serta stabilitas ekonomi makro, dan momentum, semuanya itu diharapkan akan menjadi pasar modal Indonesia sebagaimana yang diharapkan untuk menjadi magnet investasi global.
Selanjutnya, perkembangan perekonomian Indonesia pada saat ini menunjukkan bahwa kapitalisasi pasar saham meningkat sebesar 8,93 persen.
Di sektor lain, mata uang Asia kembali melemah terhadap dollar Amerika Serikat sebagai akibat dari diturunkannya target untuk pertumbuhan ekonomi Cina pada tahun 2012 yang berubah menjadi 7,5 persen. Ancaman dari pelambatannya ekonomi Cina memicu kajatuhan bursa regional, termasuk bursa di Jakarta sendiri, sehingga akan membuat mata uang lokal menjadi terpuruk dan mendekati level 9.200 per dollar AS pada saat ini.
Di lain sektor, kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) akhir-akhir ini terdengar lagi. Rencana pemerintah menaikkan harga BBM tersebut akan direalisasikan mulai bulan April 2012. Dengan diadakannya kebijakan pemerintah ini, terdapat beberapa penolakan dari berbagai kalangan masyarakat, khususnya masyarakat golongan ekonomi ke bawah. Dampak dari kebijakan pemerintah ini, bahwasannya tak sedikit masyarakat yang melakukan aksi demo untuk menolak kebijakan tersebut. Tentu saja bukan hanya para pelaku ekonomi kecil yang akan merasakan dampak dari kebijakan tersebut, tetapi semua kalangan juga turut merasakannya.


Terimakasih saya ucapkan kepada bapak/ibu pengarang buku dan pemilik blog ataupun  web,  serta penulis dan sumber yang telah saya kutip kata-katanya dan ilmunya untuk membuat portofolio ini, mohon maaf apabila masih banyak kekurangan pada tulisan saya, dan juga mohon maaf apabila saya menyertakan pendapat saya dalam tulisan ini.

Daftar Pustaka:
Kompas Ekonomi edisi Jumat,17 Februari 2012