PEREKONOMIAN
INDONESIA
Sistem perekonomian itu sendiri mempunyai arti sebagai berikut, sistem perekonomian merupakan
sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang
dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut.
Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya
adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor
produksinya. Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari
cara sistem tersebut mengatur produksi dan alokasinya.
Sistem perekonomian
Indonesia yang diterapkan pada saat ini adalah sistem ekonomi
berdasarkan Pancasila yang di dalamnya terkandung demokrasi ekonomi, maka
dikenal juga dengan Sistem Demokrasi Ekonomi, dengan menjalankan ciri-ciri
positif dan menghindarkan ciri-ciri negatif yang ada pada demokrasi ekonomi
tersebut. Demokrasi Ekonomi berarti bahwa kegiatan ekonomi dilakukan dari,
oleh, dan untuk rakyat di bawah pengawasan pemerintah hasil pemilihan rakyat.
Dalam pembangunan ekonomi masyarakat berperan aktif, sementara pemerintah
berkewajiban memberikan arahan dan bimbingan serta menciptakan iklim yang sehat
guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Adapun
dampak positif dari demokrasi ekonomi adalah potensi, inisiatif, serta daya
kreasi setiap warga negara dikembangkan dalam batas-batas yang tidak merugikan
kepentingan umum. Negara sangat mengakui setiap upaya dan usaha warga negaranya
dalam membangun perekonomian.
Adapun dampak negatif
yang harus dihindari dalam sistem perekonomian kita saat ini, karena bersifat
kontradiktif dengan nilai-nilai dan kepribadian bangsa Indonesia yaitu sebagai
berikut :
Yang pertama yaitu mengenai sistem ”Free
Fight Liberalism”, yang menumbuhkan eksploitasi manusia dan bangsa lain;
selanjutnya sistem “Etatisme”, yaitu negara sangat dominan serta mematikan
potensi dan daya kreasi unit-unit ekonomi yang berada di luar sektor negara;
dan yang terakhir yaitu adanya pemusatan kekuatan ekonomi pada suatu kelompok
dalam bentuk monopoli yang merugikan masyarakat.
Secara normatif
landasan idiil sistem ekonomi Indonesia adalah Pancasila dan pasal 33 Ayat
1, 2, 3, dan 4 UUD 1945 hasil Amendemen, seperti yang dicita-citakan oleh para
pendiri dan pahlawan bangsa Indonesia.
Indonesia sendiri memiliki ekonomi berbasis-pasar di mana pemerintah memainkan
peranan penting. Pemerintah memiliki lebih dari 164 BUMN dan menetapkan harga
beberapa barang pokok, termasuk bahan
bakar, beras, dan listrik. Setelah krisis
finansial Asia yang dimulai pada pertengahan 1997, pemerintah menjaga
banyak porsi dari aset sektor swasta melalui pengambilalihan pinjaman bank tak
berjalan dan asset perusahaan melalui proses penstrukturan
hutang.
Bagaimana kondisi sistem perekonomian Indonesia pada saat
ini?
Pemerintah
pada saat ini sedang merevisi pertumbuhan ekonomi pada tahun 2012 dari target
awal sebesar 6,7 persen menjadi 6,5 persen, namun tetap optimistis karena
sektor pendorong pertumbuhan ekonomi yang terdiri dari investasi dan konsumsi
rumah tangga menunjukkan kinerja yang baik sampai saat ini. Pemerintah pun pada saat ini juga sedang
mewaspadai risiko fiskal dalam RAPBN perubahan 2012, meskipun seperti
itu pemerintah akan tetap optimis untuk dapat mencapai target pertumbuhan
ekonomi sebesar 6,5 persen. Pertumbuhan
ekonomi antara lain memengaruhi penerimaan pajak, penerimaan pajak penghasilan,
dan pajak pertambahan nilai. Pada sisi belanja negara, pertumbuhan ekonomi
memengaruhi nilai dana perimbangan dalam anggaran transfer daerah, sebagai
akibat perubahan penerimaan pajak.
Dilihat dari sektor lain, perkembangan pada lima tahun
terakhir ini posisi neraca pembayaran Indonesia
tercatat mengalami defisit pada tahun 2008 dan tahun 2011 akibat dari pegaruh
krisis global. Meski demikian, posisi neraca pembayaran di pengujung tahun lalu
tidak seburuk kondisi pada akhir tahun 2008. Neraca pembayaran sendiri menjadi
salah satu indikator penting untuk melihat akivitas perdagangan internasional
suatu negara. Oleh karenanya neraca pembayaran merupakan catatan atas transaksi
internasional, maka dampak perubahan ekonomi di luar negeri yang mempengaruhi
perdagangan akan tercermin pula di neraca pembayaran di Indonesia. Neraca
pembayaran di Indonesia pada triwulan III-2008 tercatat devisit 89 juta dollar
AS dan meningkat tajam pada triwulan IV yang berubah menjadi 4,2 miliar dollar
AS. Kondisi itu menyebabkan defisit neraca pembayaran pada tahun 2008 sendiri
mencapai 1,9 miliar dollar AS.
Selanjutnya dilihat dari sektor pasar modal
Pasar
modal di Indonesia diharapkan menjadi magnet investasi global, kegiatan pasar
modal itu sendiri pada tahun 2012 diprediksikan akan semakin prospektif. Dilihat
dalam catatan selama sepuluh tahun terakhir pun pasar modal Indonesia
menunjukan trend positif. Trend positif di Bursa Efek Indonesia, juga meliputi
kondisi demografi, serta stabilitas ekonomi makro, dan momentum, semuanya itu diharapkan
akan menjadi pasar modal Indonesia sebagaimana yang diharapkan untuk menjadi
magnet investasi global.
Selanjutnya, perkembangan perekonomian Indonesia pada saat
ini menunjukkan bahwa kapitalisasi pasar saham meningkat sebesar 8,93 persen.
Di sektor lain, mata uang Asia kembali melemah terhadap
dollar Amerika Serikat sebagai akibat dari diturunkannya target untuk
pertumbuhan ekonomi Cina pada tahun 2012 yang berubah menjadi 7,5 persen.
Ancaman dari pelambatannya ekonomi Cina memicu kajatuhan bursa regional,
termasuk bursa di Jakarta sendiri, sehingga akan membuat mata uang lokal
menjadi terpuruk dan mendekati level 9.200 per dollar AS pada saat ini.
Di
lain sektor, kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak
(BBM) akhir-akhir ini terdengar lagi. Rencana pemerintah menaikkan harga BBM
tersebut akan direalisasikan mulai bulan April 2012. Dengan diadakannya
kebijakan pemerintah ini, terdapat beberapa penolakan dari berbagai kalangan
masyarakat, khususnya masyarakat golongan ekonomi ke bawah. Dampak dari
kebijakan pemerintah ini, bahwasannya tak sedikit masyarakat yang melakukan
aksi demo untuk menolak kebijakan tersebut. Tentu saja bukan hanya para pelaku
ekonomi kecil yang akan merasakan dampak dari kebijakan tersebut, tetapi semua
kalangan juga turut merasakannya.
Terimakasih saya ucapkan kepada bapak/ibu pengarang buku dan
pemilik blog ataupun web, serta
penulis dan sumber yang telah saya kutip kata-katanya dan ilmunya untuk membuat
portofolio ini, mohon maaf apabila masih banyak kekurangan pada tulisan saya,
dan juga mohon maaf apabila saya menyertakan pendapat saya dalam tulisan ini.
Daftar Pustaka:
Kompas Ekonomi edisi Jumat,17 Februari 2012
http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2169009-sistem-perekonomian-indonesia/#ixzz1oXYpDM8A
Tidak ada komentar:
Posting Komentar