Dampak Penyebaran Operasi Multinasional
Operasi multinasional merupakan
suatu bisnis berbasis internasional yang berkaitan dengan perdagangan luar
negeri atau antar negara. Kegiatan bisnis ini berawal dari masa lampau yang
akan terus berlanjut hingga saat ini dan seterusnya. Bisnis internasional
mencakup kegiatan ekspor dan impor yang berhubungan dengan transaksi mata uang
asing. Begitu pula dengan kegiatan investasi asing langsung, yang menjadi dasar
pendirian sistem manufaktur atau distribusi dari luar negeri dengan membentuk
sebuah afiliasi yang dimiliki seutuhnya atau usaha patungan. Operasi multinasional
sebagai suatu definisi kegiatan dalam perusahaan multinasional yang berbasis di
suatu negara tetapi memiliki kegiatan produksi ataupun pemasaran dengan cabang
di negara-negara lain.
Perusahaan multinasional telah
banyak memainkan peranan penting dalam menjalankan kebijakan serta aturan baik
di tingkat nasional maupun internasional. Di negara-negara berkembang termasuk
Indonesia, hampir setiap aspek dari kehidupan komunitas telah terkena dampak dari
operasi multinasional. Perusahaan multinasional memiliki usaha yang tersebar di
berbagai negara, ukurannya pun sangat besar, selain itu perusahaan
multinasional juga mempunyai kantor-kantor, pabrik atau kantor cabang di
berbagai negara. Selain itu perusahaan multinasional juga memiliki kantor pusat
yang dijadikan sebagai pusat mengkoordinasi manajemen global.
Pendirian serta penyebaran
perusahaan multinasional memberikan dampak untuk suatu negara yang menjadi tuan
rumah bagi usaha tersebut termasuk negara Indonesia, dampak yang diberikan
meliputi dampak positif dan dampak negatif.
Dampak
positif pertama, sering disebutkan bahwa adanya perusahaan multinasional
memberikan sumbangan positif dalam penanaman modal asing yaitu, peranan dalam
mengisi kekosongan ataupun kekurangan pada sumber daya diantaranya tingkat
investasi yang ditargetkan dengan jumlah actual berupa tabungan domestik yang
dapat dimobilisasikan.
Kedua,
pungutan pajak atas keuntungan yang diraih oleh perusahaan multinasional telah
ikut serta secara financial dalam kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan di
dalam negeri, pemerintah berharap bahwa mereka akan dapat turut memobilisasikan
sumber-sumber financial dalam rangka membiayai proyek-proyek pembangunan dalam
negeri secara lebih baik.
Ketiga,
perusahaan nasional tidak hanya menyediakan sumber-sumber financial dan
pabrik-pabrik baru saja kepada negara-negara berkembang yang menjadi tuan
rumah, tetapi mereka juga menyediakan suatu sumber daya yang dibutuhkan bagi
proses pembangunan secara keseluruhan, meliputi pengalaman serta kecakapan
manajerial, kemampuan kewirausahaan, yang nantinya dapat dimanifestasikan
maupun diajarkan kepada pengusaha-pengusaha domestik.
Keempat,
adanya pendirian perusahaan multinasional berguna untuk mendidik paara manajer
local agar mengetahui strategi dalam rangka membuat relasi dengan bank-bank
luar negeri, serta mencari alternative pasokan sumber daya, serta memperluas
jaringan-jarigan pemasran sampai kepada tingkat internasional.
Kelima,
perusahaan multinasional membawa pengetahuan serta tekhnologi yang dinilai
sangat maju oleh negara berkembang meliputi proses produksi dan juga secara
bersamaan memperkenalkan mesin-mesin modern bagi negara yang menjadi tuan rumah
yaitu negara berkembang.
Selain dampak positif ada juga
dampak negatif dari adanya perusahaan multinasional bagi negara asal maupun
negara yang menjadi tuan rumah, Salvatore menyebutkan paling tidak 6 dampak
tersebut di dalam bukunya, yaitu:
Dampak negatif
terhadap negara asal :
1. Hilangnya
sejumlah lapangan kerja domestik. Ini karena perusahaan multinasional
mengalihkan sebagian modal dan aktivitas bisnisnya ke luar negeri.
2. Ekspor
teknologi, yang oleh sebagian pengamat, secara perlahan-lahan akan melunturkan
prioritas teknologi negara asal dan pada akhirnya mengancam perekonomian negara
bersangkutan.
3. Kecenderungan
praktik pengalihan harga sehingga mengurangi pemasukan perpajakan
4.
Mempengaruhi kebijakan moneter domestik.
Dampak negatif
terhadap negara tuan rumah :
1. Keengganan
cabang perusahaan multinasional untuk mengekspor suatu produk karena negara tersebut bukan mitra dagang negara asalanya.
2. Mempengaruhi
kebijakan moneter negara yang bersangkutan.
3. Budaya
konsumsi yang dibawa perusahaan tersebut bisa mengubah budaya konsumsi konsumen
local dan pada akhirnya mematikan unit-unit usaha tradisional.
Dampak
negatif yang terjadi akibat adanya perusahaan multinasional harus
ditanggulangi, yaitu menurut Nopirin, Ph.D dalam bukunya ekonomi internasional
jilid 3 mengungkapkan ada 5 cara dalam pengaturan perusahaan multinasional
untuk menghindari efek buruk yang terjadi, yaitu :
1. Pengaturan
tentang masuknya MNC. Pengaturan meliputi penilaian tentang kemungkinan efek
suatu perusahaan multinasional di masa yang akan datang terhadap politik dan
ekonomi negara yang bersangkutan. Jika penilaian ini menunjukkan kemungkinan
yang sangat buruk atau dengan kata lain kerugiannya lebih besar daripada
keuntungannya, maka perusahaan multinasional tersebut ditolak kehadirannya.
2. Penentuan
sektor-sektor tertentu yang sudah tertutup untuk investasi asing atau
penentuan pemilikan, sehingga memberi peluang pada wiraswasta local untuk ikut
melakukan kegiatan atau mengambil keputusan.
3. Negara
penerima dapat mengatur kegiatan perusahaan multinasional dengan cara membatasi
bahan yang diimpor, penentuan harga produk, pengaturan tentang kredit,
pemilikan serta pengaturan tentang efeknya terhadap lingkungan.
4. Negara
penerima melakukan pengaturan tentang keuntungan yang boleh dikirimkan kembali
ke negara induk.
5. Negara
penerima dapat melakukan nasionalisasi perusahaan multinasional. Biasanya ini
adalah tindakan terakhir yang dilakukan suatu negara dan harus dipertimbangkan
secara hati-hati karena hal ini dapat melenyapkan minat investor untuk
berinvestasi di masa-masa yang akan datang.
Adanya
kemunculan perusahaan multinasional merupakan sebagai bentuk pengaruh global
pada abad ini dan juga kemunculannya tidak pernah bisa dihindari. Tidak salah
kiranya perusahaan multinasional telah memberikan beberapa manfaat bagi negara
berkembang yang menjadi tuan rumah terhadap usaha yang didirikannya, serta
memberikan kesejahteraan bagi bangsa itu sendiri. Bukan hanya sebatas manfaat
saja namun ada beberapa efek atau dampak negatif yang muncul, sehingga menjadi
fokus pengaturan bagaimana cara menanggulanginya agar dapat memaksimalkan
kesejahteraan rakyat tersebut.
Refferensi
:
-http://sigitbim.blogspot.com/
-http://desynatalie.blogspot.com/2015/03/bab-1-akuntansi-internasional_6.html
-https://adinugroho5.wordpress.com/2010/11/18/dampak-dampak-negative-perusahaan-multinasional-mnc-serta-penanggulangannya/