Kamis, 10 Januari 2013

Menjadikan Diri Bersahaja


Menjadikan Diri Bersahaja
            Menumbuhkan kebersahajaan, saat kita menyadarinya, merupakan suatu hal yang harus segera kita lakukan. Sebab, dengan sikap seperti itulah kepercayaan kita terhadap diri sendiri akan muncul sehingga hidup kita pun terasa nyaman.
            Untuk dapat menumbuhkan kebersahajaan dalam diri kita, kita bisa melakukan beberapa latihan. Pertama, setiap pagi jika kita sedang berada dekat dengan laut maka pergilah ke pantai dan berlari-lari di atas pasir. Jika kita tidak sedang berada dekat dengan laut maka jangan kuwatir, kita bisa melakukan kegiatan lari di atas tanah dan biarkan hubungan terjadi antara kaki kita dengan tanah. Dalam beberapa minggu, kita akan merasakan energi yang kuat dan kekuatan di kaki. Jadi, berlarilah dengan kaki telanjang.
             Kedua, sebelum dan sesudah berlari, berdirilah dengan kaki terbuka selebar enam atau delapan inci, lalu pejamkan mata kita sejenak. Alihkan seluruh berat badan kita pada kaki kanan, seolah-olah kita hanya berdiri dengan menggunakan satu kaki yaitu kaki kanan. Bebaskan kaki kiri. Kemuadian, gantilah dengan kaki kiri. Taruhlah semua beban di kaki kiri dan bebaskan kaki kanan sepenuhnya, seolah-olah tidak ada yang harus dilakukan. Rasakan bahwa kaki kita hanya berada di atas tanah tetapi, tidak menanggung beban apapun. Lakukan teknik ini empat atau lima kali dan rasakan pergantian energi. Setelah itu, cobalah mengalihkan kekuatan di tengah-tengah, tidak berada di kaki kanan dan kiri. Tepat di tengah, tidak ada penekanan, fifty-fifty. Perasaan fifty-fifty itu akan memberi kita kekuatan yang lebih berakar di tanah.
          Ketiga, tariklah napas dalam-dalam yang akan menjadikan napas kita berakar lebih dalam. Jangan biarkan napas kita menjadi pendek, karena hal itu akan menyebabkan kekosongan energi.
        Kekosongan pesan akan memberi kita gelombang ketidakpastian, kebingungan, dan ketidakmengertian terhadap diri kita sendiri. Kita tidak akan mengerti tentang siapa kita, ke mana tujuan hidup kita, dan untuk apa kita ada di kehidupan ini. Dengan kata lain, kekosongan hanya akan menjadikan kita seperti orang yang baru saja terlempar di dunia ini. Kita akan kehilangan cahaya hidup kita karena kita sendiri tidak paham ke mana tujuan dari kehidupan kita saat ini.
           Oleh karena itu sandarkanlah energi kita kepada bumi yang merupakan ibu dari segalanya. Disaat kita bersandar pada bumi maka kita akan benar-benar merasakan suatu ketentraman dan ketenangan, dengan energi yang terkumpul, terpusat, dan mendasar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar