Siapkah Koperasi Menghadapi Era
Globalisasi
Sebelum saya menjelaskan pendapat
saya mengenai tanggapan terhadap siap atau tidaknya koperasi Indonesia saat ini
menghadapi era globalisasi, saya akan mencoba memberikan penjelasan terlebih
dahulu tentang apa itu era globalisasi. Era globalisasi ataupun globalisasi itu
sendiri adalah sebuah perubahan yang terjadi dalam kehidupan, mulai dari
kehidupan sosial sampai kehidupan perekonomian. Tak luput juga koperasi
Indonesia, yang mau tidak mau harus mengalami era globalisasi yang saat ini
sedang dialaminya. Era globalisasi itu sendiri tidak dapat dicegah ataupun
dihindari, era globalisaasi itu dapat dihadapi dengan cara menambah
inovasi-inovasi yang membangun untuk bergerak lebih maju khususnya untuk
koperasi Indonesia. Dalam menghadapi era globalisasi itu sendiri para ekonom
Indonesia harus ekstra melakukan sebuah perubahan ke arah positif untuk membawa
koperasi Indonesia maju selayaknya kemajuan era globalisasi yang saat ini
melaju dengan pesat, dengan demikian koperasi Indonesia mampu menghadapi era
globalisasi tersebut dan tidak mudah terbelakangi dalam artian tidak
ketinggalan zaman. Itulah sedikit penjelasan menurut pendapat saya mengenai era
globalisasi itu sendiri.
Era globalisasi itu sendiri telah
membuat banyak orang bertanya-tanya siapkah koperasi Indonesia menghadapi era
globalisasi saat ini? jawabannya adalah apabila koperasi telah membuat
perencanaan serta menciptakan inovasi-inovasi terbaru dalam kehidupannya
mungkin saja koperasi mampu untuk menghadapi era globalisasi saat ini, tapi
kenyataannya untuk menjawab pertanyaan itu kembali lagi kepada pengurus serta
pengelola koperasi apakah mereka siap membuat perubahan untuk membuat koperasi
itu tetap maju dan dapat dengan mudah menerima era globalisasi yang datang saat
ini.
Menurut pendapat saya tentang
pertanyaan ini yaitu, koperasi di Indonesia akan siap mengahadapi era
globalisasi yang sedang dialaminya saat ini, lalu bagaimana caranya agar
koperasi itu siap menghadapi era globalisasi. Cara yang dapat ditempuh untuk
membuat koperasi siap mengahadapi era globalisasi adalah dengan membagi
koperasi menjadi tiga bagian yaitu koperasi produsen, koperasi konsumen, serta
koperasi kredit.
Saya akan menjelaskan menurut
pendapat saya mengenai bagian koperasi tersebut, pertama yaitu koperasi
produsen, koperasi dalam sektor bagian ini menjelaskan bahwasannya koperasi itu
sendiri adalah pihak produsen yang tugasnya yaitu membuat serta menghasilkan atau
memproduksi produk yang dibutuhkan oleh para konsumen, konsumen itu sendiri
adalah para masyarakat yang berada di sekitar kehidupan koperasi tersebut.
Kedua yaitu koperasi konsumen, koperasi dalam sektor bagian ini bertindak
sebagai konsumen yang melakukan kegiatan konsumsi, konsumsi itu sendiri
diwujudkan koperasi dalam menggunakan produk-produk yang bukan dari hasil
olahannya sendiri melainkan hasil produksi perusahaan lain, dengan maksud untuk
melengkapi produk yang akan dipasarkan oleh koperasi itu sendiri. Ketiga yaitu
koperasi kredit, koperasi dalam sektor ini melakukan kegiatan kredit yang
bertujuan untuk tetap mengikat para pelanggannya, di sektor ini koperasi
bertindak sebgai jasa keuangan yang diwujudkan dengan berbagai kegiatan
koperasi seperti simpan pinjam, tabungan wajib dan sebagainya.
Selanjutnya cara yang ditempuh
koperasi yaitu dengan memperhatikan kembali susunan organisasi yang ada dalam
koperasi saat ini, koperasi dalam bagian sektor produksi harus dengan
profesional untuk merubah strategi kegiatannya, dalam artian dengan
mereoganisasi kembali sistem bekerja dalam koperasi tersebut supaya koperasi
dapat dengan kompatibel untuk menghadapi tantangan dalam era globalisasi itu
sendiri. Melihat pertanyaan tersebut tentang siap atau tidaknya koperasi
menghadapi era globalisasi, hal itu akan dapat dengan mudah dijawab dengan
melihat para pengurus serta pengelolanya saat ini, nah kembali lagi kepada para
pengurusnya, segala hal yang ditujukan supaya koperasi siap untuk menghadapi
era globalisasi itu tergantung kepada para pengurusnya yang memang menjadi
faktor terbesar dalam berbagai kemajuan koperasi. Dalam menjalankan usahanya
semua pengurus serta pengelola koperasi harus memahami jati diri koperasi,
dalam artian semua pengurus serta pengelola harus dengan cermat memahami apa
itu koperasi, mulai dari pengertian koperasi, nilai-nilai koperasi dan prinsip-prinsip
gerakan koperasi. Semua hal tentang pemahaman itu menjadi point yang sangat
penting karena hal itulah yang mendasari segala aktifitas koperasi, apabila
pengurus serta pengelola koperasi tidak mengetahui hal itu maka yang akan
terjadi adalah semua maksud serta tujuan yang ingin dicapai untuk tetap siap
menghadapi era globalisasi tidak akan terwujud. Mengingat pengurus serta
pengelola koperasi tersebut masih dalam pengawasan aparatur pemerintah serta
departemen yang membidangi masalah koperasi, mereka semua pun juga perlu untuk
memahami beberapa hal tersebut, mulai dari pengertian koperasi sampai tujuan
maupun prinsip dasar yang dilakukan dalam kegiatan koperasi. Pemahaman tersebut
harus dilakukan secara utuh dan mendalam mengenai semua perkoperasian, karena
bagaimanapun pemahaman tersebut merupakan pelajaran dasar yang harus dipenuhi
sebelum mengurus serta mengelola koperasi saat ini, guna menghadapi era
globalisasi saat ini.
Di
samping itupun dalam menjalankan tugasnya para pengurus serta pengelola
koperasi harus mampu untuk mengidentifikasi kebutuhan kolektif para anggotanya
dan memenuhi kebutuhan tersebut. Pastinya di sini dengan mempertimbangkan
aspirasi masing-masing anggotanya karena sangat dimungkinkan kebutuhan kolektif
para anggota koperasi yakni berbeda-beda. Selanjutnya yaitu kesungguhan kerja
para pengurus serta pengelolanya dalam menjalankan aktivitas koperasi, di
samping kerja keras, figur pengurus koperasi hendaknya dipilih orang yang
amanah, jujur serta transparan, karena berbagai kegiatan koperasi untuk
mencapai tujuan agar koperasi tersebut dapat menghadapi era globalisasi salah
satu faktor penentu utamnaya adalah pengurus yang mempunyai sikap serta sifat
yang seperti disebutkan seblumnya. Kemudian kegiatan koperasi pun harus
bersinergi dengan aktifitas usaha anggotanya, dalam artian kegiatan koperasi
harus dapat cocok serta serasi dengan aktifitas yang dilakukan oleh anggotanya.
Serta adanya efektifitas biaya transaksi antara koperasi dengan anggotanya
sehingga biaya tersebut lebih kecil jika dibandingkan biaya transaksi yang
dibebankan oleh lembaga non-koperasi, maksud tujuan di sini agar para
anggotanya lebih memilih koperasi dibandingkan dengan lembaga lainnya.
Cara lainnya yang dapat dilakukan
guna mempertahankan koperasi dalam era globalisasi adalah dengan mengembangkan
usaha koperasi yang tetap mempertahankan filsafah dan prinsip koperasi. Maksud
dari cara ini yaitu perkoperasian yang saat ini sedang berjalan harus tetap
berpaku pada prinsip-prinsip koperasi, meskipun saat ini tidak sedikit koperasi
yang pada prakteknya banyak koperasi yang setelah berkembang justru kehilangan
jiwa koperasinya, tentunya hal ini tidak diinginkan dalam pengembangan
perkoperasian itu sendiri, meskipun dominasi pengurus dalam melaksanakan
kegiatan usaha dan koperasi yang membentuk PT (Perseroan Terbatas), merupakan
indikasi bentuk ketidakmampuan koperasi dalam mengembangkan usaha dengan tetap
mempertahankan prinsip koperasi. Jika tidak diantisipasi hal ini akan
mengakibatkan menaburkan tujuan pengembangan koperasi itu sendiri yang nantinya
berdampak pada ketidak-siapan koperasi dalam menghadapi era globalisasi.
Selain itu cara yang dapat dilakukan
adalah dengan pengembangan kerjasama usaha antar koperasi. Konsentrasi
pengembangan usaha koperasi selam ini banyak ditujukan bagi koperasi sebagai
satu badan usaha, tantangan untuk membangun perekonomian yang kooperatif sesuai
amanat konstitusi kiranya dapat dilakukan dengan mengembangkan jaringan
kerjasama dan keterkaitan usaha antar koperasi. Hal ini juga sebenranya telah
menjadi kebutuhan diantara banyak koperasi, karena dari situlah muncul banyak
peluang usaha yang tidak dapat dipenuhi oleh koperasi yang berdiri sendiri atau
secara individual. Jaringan kerjasama usaha antar berbagai koperasi, bukan
hanya keterkaitan organisasi semata, melainkan potensial untuk dikembangkan
antar koperasi primer serta koperasi sekunder. Di negara lain saja koperasi
telah kembali berkembang dan salah satu kunci dari keberhasilan yang dicapainya
tersebut adalah kerjasama antar koperasi. Mengenai hubungan primer dan sekunder
yang ada di Indonesia saat ini banyak yang bersifat artifisial karena antara
primer dan sekunder sering terjadi pengembangan bisnis yang tidak berkaitan
bahkan tidak jarang justru hal ini dijadikan sebagai ajang bersaing bukan
sebagai kerjasama usaha. Jadi menurut pendapat saya penting sekali dilakukannya
kerjasama usaha antar koperasi di Indonesia, koperasi sendiri ternyata sama
seperti makhluk sosial yang tidak lain adalah tidak dapt hidup sendiri
melainkan butuh bantuan untuk melangsungkan kehidupannya. Dengan adanya
hubungan kerjasama ini koperasi akan terus bertambah maju dan dapat
mengembangkan usahanya, selain itu koperasi pun akan siap untuk menghadapi era
globalisasi.
Dengan demikian menurut pendapat
saya, apabila koperasi melakukan hal-hal yang disebutkan di atas sebelumnya,
mulai dari aspek pengelolaan sampai pembentukan kepribadian pengelolanya, saya
yakin bahwasannya koperasi bahkan koperasi Indonesia saat ini dapat dengan
mudah menghadapi era globalisasi yang saat ini terjadi, bukan malah koperasi
terseret dalam arus globalisasi yang dapat membahayakan kedudukan koperasi yang
nantinya akan menenggelamkan koperasi itu sendiri. Siap atau tidaknya koperasi
sangat tergantung sekali terhadap tata cara pengelolaannya serta pengurusannya
dalam segala kegiatan koperasi, oleh karena itu kita para masyarakat perlu
sekali membantu dalam hal mendorong koperasi untuk tetap menjadi yang terdepan.
Sekian pendapat saya mengenai “siap atau tidaknya koperasi menghadapi era globalisasi”. Bila ada
kesalahan saya mohon maaf, kritik serta saran untuk membangun tulisan ini
sangat saya harapkan, terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar