Pertumbuhan ekonomi dan pilihan
politik
Dalam teori ekonomi terdapat model
pertumbuhan yang memprediksikan perubahan ekonomi atas dasar variabel-variabel
ekonomi seperti : tabungan dan investasi, penawaran tenaga kerja, rasio modal
output, kemajuan tekhnologi produksi, serta perdagangan atau ekspor.
Model-model tersebut kemudian berkembang menjadi teori-teori tersendiri dalam
ilmu ekonomi, dilengkapi dengan variabel-variabel sosial seperti
variabel-variabel industri dan pendidikan atau institutional. Menurut seorang
pakar, model-model pertumbuhan standar kurang bisa diterapkan pada kasus
pembangunan negara-negara Dunia Ketiga.
Sementara itu Teori Pilihan Publik
(Public Choice Theory) berusaha menembus kontroversi antara berbagai model
pertumbuhan dengan menegaskan bahwa politik itu benar-benar penting.
Pertumbuhan ekonomi merupakan bagian dari fenomena pembangunan yang lebih umum
dan lebih luas yang secara strategis dipengaruhi oleh institusi-institusi dan
perilaku politik. Menurut Teori Pilihan Publik, pertumbuhan ekonomi bisa
dipandang sebagai sebuah komoditi publik (public goods) yang senantiasa
ditandai oleh adanya masalah parasit atau penumpang gratis (free rider problem)
karena komoditi publik itu menguntungkan semua pihak, namun ia tidak selalu menuntut
semua pihak memberi konstribusi bagi pengadaannya. Semakin kuat koalisi
distribusional di suatu masyarakat, akan semakin kecil upaya untuk
mempertahankan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi, karena tak ada yang mau
mengadakan komoditi publik untuk kepentingan semua pihak.
Pertanyaan
mengenai penting-tidaknya politik bagi pembangunan suatu negara bisa didekati
dengan berbagai cara seperti halnya pencarian sumber-sumber ekonomi, sosial dan
politik atas pembangunan ekonomi. Berdasarkan metode induktif, sejumlah
variabel bisa dikaitkan dengan indikator-indikator pembangunan ekonomi. Pedoman
teoritis harus ditemukan pada model-model dasar pertumbuhan ekonomi dari ilmu
ekonomi, serta pada pendekatan pilihan publik, untuk memahami sumber-sumber
politik dari suatu pembangunan ekonomi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar